Senin, 20 Agustus 2012

APLIKASI – APLIKASI SIKLUS PENDAPATAN PADA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI


Latar Belakang

Sejarah perkembangan dunia bisnis menunjukkan bahwa banyak perusahaan dan industri besar yang berawal dari sebuah usaha berskala kecil, didasari oleh jiwa dan semangat kewirausahaan pemilik sekaligus pendirinya. Ketika suatu unit usaha masih berskala kecil, pengelolaan berbagai fungsi operasionalnya masih sangat sederhana. Tempat produksinya masih bersifat home industry, fungsi pemasarannya masih sederhana pula, dengan cara penawaran door to door melalui model promosi “getok tular” (dari mulut-ke-mulut). Begitu pula, pola pengelolaan fungsi keuangannya pun masih konvensional yang hanya meliputi pos pengeluaran dan pos penerimaan saja untuk berbagai jenis transaksi.
Ketika unit usaha tersebut sudah mulai melakukan penjualan dan pembelian secara kredit, maka mulai diadakan pos piutang dan hutang. Begitu pula ketika unit usaha ini mulai memerlukan tambahan modal baru, baik modal perorangan (modal sendiri) maupun modal yang berasal dari pinjaman bank (modal asing), pola pengelolaan fungsi keuangan-nya semakin bertambah rumit, yaitu perlu dibuatnya pos pencatatan modal. Pada tahap ini, penerimaan dan pengeluaran kas mulai digolong-golongkan ke dalam kelompok aliran kas operasional, aliran kas finansial (pendanaan), dan aliran kas investasi. Begitu seterusnya, semakin besar skala suatu unit usaha, akan semakin rumit pula pola pengelolaan keuangan-nya yang memerlukan pengawasan terhadap penerimaan dan pengeluaran uang melalui  pencatatan secara tertib dan teratur menurut suatu sistem tertentu yang disebut dengan sistem akuntansi.
Sistem akuntansi pada dasarnya dibuat untuk mengendalikan penerimaan dan pengeluaran, serta menyajikan laporan keuangan yang lengkap, akurat, dan terkini. Mengingat bahwa pelatihan ini diberikan kepada para wirausahawan pemula, maka makalah ini hanya akan memaparkan sistem akuntansi secara umum. Dengan bekal sistem akuntansi yang masih bersifat umum ini, diharapkan para peserta pelatihan sudah mulai dapat mengkompilasi bukti-bukti transaksi melalui suatu proses pencatatan, penjurnalan, pembukuan, dan pelaporan hingga menghasilkan output yang dikenal sebagai laporan keuangan.

Siklus Pendapatan

Siklus Pendapatan terdiri dari transaksi penjualan barang ,baik secara tunai maupun kredit, return penjualan,  dan penghapusan piutang.
1.      penjualan barang secara tunai yaitu transaksi penjualan yang barangnya diserahkan oleh fungsi pengiriman kepada pembeli jika fungsi penerimaan kas telah menerima uang dari pembeli.
2.      penjualan barang secara kredit yaitu transaksi penjualan yang order dari pembeli telah dipenuhi dengan pengiriman barang untuk jangka waktu tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pembeli.
3.      return penjualan yaitu pengembalian barang yang dilakukan pembeli kepada penjual karena order tidak sesuai dengan yang diinginkan maka pendapatan dapat berkurang.
4.      penghapusan piutang yaitu suatu kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menhapus piutang karena pembeli tidak mampu melunasi utangnya sehingga mengurangi pendapatan. Misalnya : pembeli sakit jiwa(gila),meninggal dunia.

Sistem Akuntansi Dalam Siklus Pendapatan
            Siklus pendapatan terdiri dari berbagai sistem akuntansi berikut ini :
1.      Sistem penjualan tunai, yang terdiri dari beberapa prosedur berikut ini :
a.       Prosedur order penjualan
b.      Prosedur penerimaan kas
c.       Prosedur penyerahan barang
d.      Prosedur pencatatan penerimaan kas
e.       Prosedur pencatatan pendapatan penjualan tunai
f.       Prosedur pencatatan harga pokok produk barang jadi yang dijual
2.      Sistem penjualan kredit, yang terdiri dari beberapa prosedur berikut ini :
a.       Prosedur order penjualan
b.      Prosedur persetujuan kredit
c.       Prosedur pengiriman barang
d.      Prosedur pencatatan piutang
e.       Prosedur pencatatan pendapatan penjualan kredit
f.       Prosedur pencatatan harga pokok produk barang jadi yang dijual
3.      Sistem return penjualan, yang terdiri dari beberapa prosedur berikut ini :
a.       Prosedur penerimaan barang
b.      Prosedur pencatatn piutang
c.       Prosedur pencatatan return penjualan
4.      Sistem penghapusan piutang, yang terdiri dari beberapa prosedur berikut ini :
a.       Prosedur pembuatan bukti memorial
b.      Prosedur pencatatan piutang

Unit organisasi yang terkait
            Dalam struktur organisasi mempunyai berbagai fungsi yang terkait dalam siklus pendapatan berada di tangan unit organisasi berikut ini :

Fungsi
Nama Unit Organisasi Pemegang Fungsi
  1. fungsi penjualan
  2. fungsi pemberi otorisasi kredit
  3. fungsi penyimpanan barang
  4. fungsi pengiriman barang
  5. fungsi penagihan
  6. fungsi pencatatan piutang
  7. fungsi akuntansi biaya
  8. fungsi akuntansi keuangan
  9. fungsi penerimaan barang
  10. fungsi penerimaan kas
Bagian order penjualan
Bagian kredit
Bagian gudang
Bagian pengiriman
Bagian penagihan
Bagian piutang
Bagian kartu persediaan dan kartu biaya
Bagian jurnal, buku besar dan laporan
Bagian penerimaan barang
Bagian kasa
            Fungsi tiap unit organisasi dapat diuraikan sebagai berikut :
1.      Bagian order penjualan :
a.       Sistem penjualan kredit berfungsi menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pembeli untuk menambah informasi yang belum ada dalam surat order tersebut (spesifi barang dan rute pengiriman), meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal pengiriman dan dari gudang mana barang yang akan dikirim, dan mengisi surat order pengiriman.
b.      Membuat “Back Order” pada saat diketahui tidak tersedianya barang persediaan untuk memenuhi order pembeli dan memo kredit untuk return penjualan.
c.       Sistem penjualan tunai berfungsi untuk membuat faktur penjualan tunai yang memungkinkan bagian kasa menerima kas dari pembeli dan yang merupakan perintah kepada bagian pengiriman untuk menyerahkan barang kepada pembeli.
2.      Bagian kredit : meneliti status kredit pembeli dan memberikan otorisasi pembelian kredit kepada pembeli juga sebagai pembuat memorial atas dasar surat keputusan direktur keuangan untuk penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih.
3.      bagian gudang : menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli serta menyerahkan barang kepada bagian pengiriman.
4.      bagian pengiriman :  
system penjualan kredit berfungsi untuk menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang didapatkanyan dari bagian order penjualan.
System penjualan tunai berfungsi utuk menyerahkan barang kepada pembeli yang telah melunasi harga barang.
Mengirimkan kembali barang yang telah dibeli perusahaan kepada pemasokdalam transaksi return pembelian
5.      bagian penagihan : berfungsi membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada pembeli, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan encatatan transaksi penjualan oleh bagian piutang
6.      bagian piutang : berfungsi untuk mencatatan piutang yang timbul dari transaksi penjuualan kredit, mencatatan berkurangnya piutang karena transaksi return penjualan, penerimaan kas dari piutang, penghapusan piutang yang tidak tertagih, dan membuat pernyataan piutang kepada pembeli.
7.      bagian kartu persediaan dan kartu biaya berfungsi untuk mencatat harga pokok produk jadi yangb dijual dalam kartu persediaan dan mencatat harga pokok produk jadi yang dikembalikan oleh pembeli dalam transaksi return penjualan
8.      bagian jurnal, buku besar, dan laporan berfunsi mencatat transaksi penjualan kredit dan penjualan tunai dalam jurnal penjualan , dan transaksi return penjualan, dan penghapusan piutang dalam jurnal umum.
9.      bagian penerimaan berfungsi menerima barang, baik yang berasal dari transaksi pembelian maupun yang berasal dari transasksi return penjualan.
10.  bagian kasa berfungsi menerima kas dari pembeli, dan menyetorkannya ke bank.




Dokumen

            Dokumen yang digunakan dalam siklus pendapatan dibagi menjadi dua golongan : dokumen sumber (source documents) yaitu dokumen yang dipekai sebagai dasar pencatatan ke dalam catatan akuntansi, dan dokumen pendukung(corrorating documents atau dokumen penguat) yaitu dokumen yang membuktikan validitas terjadinya transaksi.
            Surat order pengiriman merupakan dokumen penting untuk memproses penjualan kredit kepada pembeli : berbagai tembusan surat  order pengiriman terdiri dari :
1.      surat order pengiriman yaitu dokumen yang merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada bagian pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera di atas dokumen tersebut.
2.      tembusan kredit (credit copy) yaitu merupakan dokumen yang digunakan untuk memperoleh status kredit pembeli dan untuk mendapatkan otorisasi penjualan kredit dar I bagian kredit.
3.      surat pengakuan (acknowledgement copy) yaitu dokumen yang dikirimkan oleh bagian order penjualan kepada pembeli untuk memberitahuakan bahwa ordernya telah diterima dan dalam proses pengiriman.
4.      surat muat (bill of lading) yaitu dokumen yang digunakan untuk bukti penyerahan barang dari perusahaan kepada perusahaan angkutan umum.surat muat ini biasanya dibuat rangkap 3 lembar, 2 lembar untuk perusahaan angkutan umum dan 1 lembar disimpan oleh perusahaan setelah ditanda tangani oleh wakil perusahaan anglkutan umum.
5.      slip pembungkus (packing slip) yaitu dokumen yang ditempelkan pada pembungkus barang untuk memudahkan bagian penerimaan pembeli mengidentifikasi barang – barang yang diterimanya.
6.      tembusan gudang (werehouse copy) yaitu tembusan surat order pengiriman yang dikirim kebagian gudang  untuk menyiapkan jenis barang dengan jumlah seperti yang yang tercantum didalamnya.
7.      arsip pengawasan pengiriman (sales order follow-up copy) yaitu tembusan surat order pengiriman yang diarsip oleh bagian order penjualan menurut tanggal pengiriman yang dijanjikan.
8.      arsip indek silang (cross-index file copy) yaitu tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan secara alfabet menurut nama pembeli untuk memudahkan menjawab pertanyaan – pertanyaan dari pembeli mengenai status pesanannya.

Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang. Berbagai tembusan faktur penjualan terdiri dari :
1.      faktur penjualan (customer copyes) yaitu dokumen yang merupakan sumber pertama yang dikirim kepada pembeli dan jumlahnya tergantung dari permintaan pembeli.
2.      tembusan piutang (account receivable copy) yaitu merupakan tembusan faktur penjualan yang dikirimkan ke bagian piutang sebagai dasar untuk mencatat piutang dalam kartu piutang.
3.      tembusan jurnal penjualan (sale journal copy) yaitu merupakan tembusan yang di kirimkan ke bagian jurnal, buku besar, laporan sebagai dasar untuk mencatat transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan.
4.      tembusan analisis (analisis copy) yaitu merupakan tembusan yang dikirim kebagian kartu persediaan dan kartu biaya sebagai dasar untuk menghitung harga pokok penjualan yang dicatat dalam kartu persediaan, untuk analisis penjualan, dan untuk perhitungan komisi pramuniaga(salesperson).
5.      tembusan pramuniaga (salesperson copy) yaitu tembusan yang dikirimkan kepada pramuniaga untuk memberitahu bahwa order dari pembeli yang lewat ditangannya telah dipenuhi sehingga memungkinkan dirinya untuk menghitung komisi penjualan yang menjadi haknya.

Dalam transaksi penjualan tunai, dokumen – dokumen yang digunakan adalah sebagai berikut :
1.      faktur penjualan tunai yaitu dokumen yang digunakan sebagai dokumen sumber dalam pencatatan penerimaan kas dari penjualan tunai kedalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas.
2.      pita register kas yaitu dokumen yang dihasilkan bagian kasa dengan menggunakan mesin register kas.
3.      bukti setor bank yaitu dokumen yang merupakan bukti telah disetorkannya cek atau uang tunai ke bank oleh bagian kasa.

Dalam transaksi return penjualan,dokumen yang digunakan adalah :
1.      memo kredit yaitu dokumen yang dibuat oleh bagian penjualan untuk memberikan otorisasi kepada bagian penerimaan untuk menerima barang yang dikembalikan oleh pembeli.
2.      laporan penerimaan kas yaitu dokumen yang dibuat oleh bagian penerimaan sebagai bukti telah diterimanya kembali barang yang telah dijual dalam transaksi return penjualan.

Dalam transaksi penghapusan piutang, dokumen yang digunakan adalah :
1.      bukti memorial yaitu dokumen yang dimuat oleh bagian kredit sebagai perintah kepada bagian piutang mengedit kartu piutang dengan adanya penghapusan piutang kepada pembeli tertentu.
2.      surat keputusan direktur keuangan tentang penghapusan piutang yaitu surat otorisasi penghapusan piutang dari pejabat yang tinggi wewenangnya yaitu direktur keuangan maupun dari dewan komisaris.

Catatan akuntansi

Catatan akuntansi beserta fungsinya yang digunakan dalam siklus pendapatan adalah :
1.      jurnal penjualan berfungsi untuk mencatat transaksi penjualan kredit dan penjualan tunai berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan tunai dan faktur penjualan kredit. Rekening yang didebit dikredit adalah :
piutang dagang                                               xx
penjualan tunai                                                xx
            hasil penjualan                                                                         xx
2.      jurnal penerimaan kas yaitu catatan yang digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan tunai. Rekening yang didebit dan dikredit adalah :
kas                                                                   xx
            penjualan tunai                                                                        xx
3.      jurnal umum yaitu catatan yang digunakan untuk mencatat transaksi return penjualan berdasarkan dokumen memo kredit, transaksi penghapusan hutang dan pencatatan harga pokok produk yang dijual berdasarkan dokumen bukti memorial.
Rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan transaksi return penjualan adalah :
hasil penjualan                                     xx
piutang dagang                                                                       xx
Rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan harga pokok produk yang dijual adalah
            Harga pokok penjualan                                   xx
                        Persediaan produk jadi                                                           xx
Rekening yang didebit dan dikredit dalam pencatatan penghapusan piutan adalah :
            Cadangan kerugian piutang                            xx
                        Piutang dagang                                                                       xx
4.      kartu piutang yaitu catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu yang digunakan untuk mencatat bertambahnya piutang kepada pembeli tertentu berdasarkan sumber faktur penjualan.
5.      kartu persediaan yaitu catatan yang berfungsi sebagai buku pembantu yang digunakan untuk mencatat harga pokok produk jadi tertentu yang dijual berdasarkan dokumen sumber faktur penjualan.

Buku besar . Rekening buku besar yang terkait dalam siklus pendapatan adalah :
a.       kas
b.      piutang dagang
c.       persediaan produk jadi
d.      hasil penjualan
e.       penjualan tunai
f.       harga pokok penjualan
g.      cadangan kerugian piutang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar